IP Address dan Subnetting Dasar Untuk Pemula
Saturday, July 28, 2018
Add Comment
Mempelajari IP Address dan Subnetting ini diperlukan sedikit perhitungan. Matematika menjadi modal utama bagi IP address dan subnetting. Tapi tenang dulu, bagi agan yang kurang menyukai matematika tidak perlu khawatir, karena perhitungan yang digunakan bukanlah perhitungan yang rumit. Hanya sekedar perpangkatan, biner, desimal, penjumlahan dan sedikit logika. Pembelajar itu pasti sudah agan temukan sebelumnya sejak bangku smp maupun sma.
1. IP address
Untuk yang pertama admin akan membahas IP address. Dalam pengenalan IP address ada beberapa hal yang perlu diketahui, seperti :
- Format penulisan
- Pembagian kelas IP address
- Network Address
- Broadcast Address
- Network ID dan Host ID
Untuk itu mari kita bahas satu per satu
A. Format Penulisan
Format penulisan IP address terdapat 32 bit yang dipisahkan dengan tanda titik dari setiap 8 bit nya. dan setiap 8 bit nya disebut dengan oktet. sehingga dalam satu IP address terdapat 4 oktet dengan 8 bit dari setiap oktetnya. Untuk lebih jelasnya bisa agan lihat dibawah ini
Range dari IP yaitu 00000000.00000000.00000000.00000000 dan 11111111.11111111.11111111.11111111 dengan notasi bilangan biner. Setiap angka nol (0) bisa kita artikan TIDAK dan satu (1) diartikan YA. Dari setiap oktet dengan biner bilangan satu, memiliki angka desimalnya masing-masing. Dalam 8 bit di setiap oktet nya terdapat angka 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128. Jika dalam desimal kita bisa menghitungnya dari kanan, sehingga jika kita jumlahkan maka terdapat nilai 255 dari setiap oktetnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar berikut.
B. Pembagian Kelas IP Address
Secara teori, jumlah IP yang tersebar dalam internet diseluruh dunia adalah 255x255x255x255 atau 4.228.250.625 (4 milyar lebih). Dari 4 milyar lebih ip address, diperlukan media untuk memisahkan alokasi IP address, baik untuk membedakan host maupun untuk keperluan tertentu.
IP address dibagi menjadi 2 bagian, yaitu network ID (net ID) dan host ID. Net ID mempunyai peran untuk mengenalkan suatu network dari network lainnya. Dan untuk host ID berperan untuk mengenalkan host dalam suatu network. Jadi, semua host yang tersambung dalam satu jaringan akan memiliki net ID yang sama. Garis yang memisahkan bagian network dengan host tidak selalu tetap, semua itu tergantung dari kelas network nya.
IP address dibagi kedalam lima kelas, diantaranya yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Lalu apa perbedaan dari setiap kelas nya? perbedaannya ada pada jumlah dan ukuran dari masing-masing kelas. Seperti kelas A misalnya, IP kelas A biasanya dipakai untuk menampung jumlah host yang cukup banyak dari tiap jaringan. Sedangkan kelas D dan kelas E secara umum sedikit berbeda, IP kelas D digunakan untuk jaringan Multicast sedangkan kelas E digunakan untuk keperluan eksperimen atau percobaan (pengujian) dalam jaringan. Untuk penentuan kelas IP address agan bisa lihat pada gambar dibawah ini :
GAMBAR IP Address Kelas A |
GAMBAR IP Address Kelas C |
C. Network Address
Network address merupakan pengalamatan yang berfungsi untuk mengenalkan suatu jaringan atau network. Contoh, suatu host dalam jaringan/network menggunakan IP kelas C 192.168.12.27, dengan network address nya adalah 192.168.12.0. maka address yang digunakan oleh host di jaringan tersebut ada pada 1 segmen terakhir yang menjadi 0.
Dengan itu, router akan melihat network address dari kelas C yaitu 192.168.12 untuk menentukan kemana router harus mengirim datagram yang diperintah kan oleh host. Jika kita ibaratkan dalam pengiriman paket, si petugas misalkan ingin mengantarkan paket, maka petugas tersebut hanya cukup melihat kota yang dituju oleh pengirim agar sampai kepada si penerima paket. Cukup mudah bukan?
D. Network ID dan Host ID
Untuk yang masih bingung dengan network ID dan Host ID, jangan khawatir. Dibawah ini merupakan aturan untuk menuntukan antara network ID dan Host ID dari masing-masing kelas IP.
- Network ID dan Host ID tidak diperbolehkan menggunakan 255
Jika network ID dan host ID menggunakan 255 maka akan diartikan sebagai broadcast address. ID tersebut digunakan sebagai alamat yang mewakili dari jaringan/network.
- Network ID dan Host ID tidak diperbolehkan menggunakan 0
Apabila Host ID memiliki angka 0, maka alamat tersebut akan diartikan sebagai network address. Karena alamat network bukan digunakan untuk host, melainkan untuk mengenalkan suatu jaringan kepada setiap hostnya.
- Network ID tidak diperbolehkan menggunakan 127
Untuk network ID dengan angka 127, secara default address tersebut digunakan untuk loopback address. Suatu IP yang digunakan oleh komputer guna menunjukan dirinya sendiri.
- Host ID harus dengan angka unik (berbeda) dalam suatu jaringan/network
Didalam suatu jaringan/network tidak diperbolehkan dua host untuk menggunakan Host ID yang sama. Oleh karena itu setiap Host ID harus memiliki angka nya masing-masing, tidak boleh sama. Jika sama maka akan terjadi tabrakan IP yang mengakibatkan kerusakan pada pengkoneksian dua host tersebut.
2. SUBNETTING
Subnetting, tentunya sudah menjadi tugas wajib yang musti dikuasai oleh seorangnetwork administrator. Subnetting ini digunakan untuk mengatasi masalah dalam topologi jaringan yang menyangkut efisiensi IP address. Esensinya, subnetting bertugas untuk memindahkan garis pemisah dari
Selain itu, subnetting juga dapat digunakan untuk mengatasi hardware atau media fisik berbeda yang digunakan dalam satu jaringan/network. Dengan ini, seorang network admin bisa mendelegasikan settingan host address dari seluruh departemen suatu perusahaan besar kepada departemen lainnya guna memudahkan dalam mengatur network secara keseluruhan.
Subnet didefinisikan untuk membagi-bagi atau menerapkan masking bit (subnet mask) kepada IP Address. Untuk struktur dari subnet mask, tidak jauh beda dengan IP Address, terdiri dari 32 bit yang dipecah kedalam 4 oktet/segmen. Masih sama seperti yang admin sebutkan diatas, apabila Bit 1 pada subnetmask mengartikan masking YA “ON” dan Bit 0 diartikan sebagai TIDAK “OFF”. Untuk lebih jelas bisa agan simak gambar dibawah ini. :)
Seperti aturan utamanya, untuk IP Address diatas yaitu memiliki network dengan angka 172.12 dan 27.9 sebagai hostnya. Network tersebut bisa menampung ribuan host yang terhubung/tersambung dalam suatu jaringan.
Jadi untuk IP Address ini akan menggunakan subnet mask dengan 24 bit atau 255.255.255.0 (Biner: 11111111.11111111.11111111.00000000). dengan begitu pada 24 bit pertama dari IP Address tersebut akan dikenalkan oleh subnet mask dan dianggap sebagai network bit dalam jaringan tersebut. Sehingga dengan begitu maka angka dari network pun akan berubah dari 172.12 menjadi 172.12.27 dan 9 sebagai host.
Perlu diketahui bahwa subnet mask diatas memanglah standar IP Address untuk kelas C. Namun disini kami menerapkan subnet mask tersebut pada network yang biasa dikenal dengan kelas B. Keuntungan dari subnetting yang admin contohkan diatas yaitu agan bisa menambah network baru sebanyak 256, setara dengan IP kelas C. Tentunya jumlah host pun akan berkurang ya gan.
Untuk netwok kelas C apabila agan ingin menggunakan subnet mask yang lebih besar seperti 26 bit (255.255.255.192), 27 bit (255.255.255.224), 28 bit.., 29 bit dan seterusnya tentu masih bisa. semua itu sudah pasti harus agan perhitungkan dulu mengenai jumlah host yang akan menampungnya. Apakah cukup atau tidak. Karena semakin besar network maka akan semakin kecil pula host yang bisa digunakan.
Sekian untuk artikel belajar IP Address dan Subnetting untuk pemula, semoga bermanfaat dan silahkan untuk dibagikan :)
Sumber : http://www.ngobrol-it.net/2018/04/belajar-ip-address-dan-subnetting-dasar.html
0 Tanggapan Untuk "IP Address dan Subnetting Dasar Untuk Pemula"
Post a Comment